Jumat, 11 Januari 2013

cv thya

https://www.dropbox.com/sh/qpw3l2luurdfs5o/d_gNKjFm27

Youtube

http://www.youtube.com/watch?v=OzhQsekQI8Y&feature=youtu.be

leukosit


LEUKOSIT


A.    Definisi Leukosit

Sel darah putih, leukosit (bahasa Inggris: white blood cell, WBC, leukocyte) adalah sel yang membentuk komponen darah. Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh. Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat menembus dinding kapiler / diapedesis. Dalam keadaan normalnya terkandung 4x109 hingga 11x109 sel darah putih di dalam seliter darah manusia dewasa yang sehat - sekitar 7000-25000 sel per tetes.Dalam setiap milimeter kubil darah terdapat 6000 sampai 10000(rata-rata 8000) sel darah putih .Dalam kasus leukemia, jumlahnya dapat meningkat hingga 50000 sel per tetes.

B.     Pembentukan Leukosit

Leukosit dibentuk dalam sumsum tulang merah, limpa, kelenjar limpa, dan jaringan retikuloendotelium

C.     Fungsi Leukosit

Tugas utama leukosit adalah ”memakan” kuman penyakit dan benda-benda asing lain, seperti bakteri yang ada di dalam tubuh. Oleh sebab itu, leukosit dikenal sebagai fagosit.

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjltjBVLtqQewtL66yoGa-QNySRE0c71LgqWyXnOmph9nPijVg-2A73MrNWziiKsZH5I05vGUFu_KxwDzPYxQgkFfJVI77aZhBfZfW1QI470GVoBZJ9Lbo2fHX698Y-gqd5BXVG_UbLkcw/s1600/gambar5.3.jpg


Proses fagositosis pada leukosit dapat Anda amati pada Gambar 5.3. Selain itu, leukosit khususnya limfosit dapat melemahkan bakteri atau zat-zat berbahaya yang masuk ke dalam tubuh. Kadang-kadang leukosit juga sebagai alat pengangkut lemak sehingga leukosit lebih banyak terdapat di dalam pembuluh kil dan pembuluh limfa.


D.    Jenis Leukosit

Leukosit dapat dibedakan menjadi dua, yaitu leukosit granulosit ( plasmanya bergranula = basofil , eosinofil, neutrofil ) dan leukosit agranulosit ( plasmanya tidak bergranula = limfosit, monosit ).

Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEjuZCAm5qFnK3Na8cW1-wZCI6yShPXN9METV8YvGV6o19_MSt_TTklxtM5lWlZO4ysOQL1YCF9bnRPEIAlREi0Y3TDCc3Bo4R5FRF0-oL8GTLLQ11XWnBBhhUtd_0HYl8HCUXKGjWaHKwk/s1600/tabel5.3.jpg

E.     Nilai Normal
·         Leukosit : 4.000 – 11.000 (5.000 – 10.000) (/ul)
·         Diff count / Hitung Jenis Leukosit :
Basofil : 0 – 1 (%)
Eosinofil : 1 – 3 (%)
Batang : 2 – 6 (%)
Segmen : 50 – 70 (%)
Limfosit : 20 – 40 (%)
Monosit : 2 – 8 (%)



F.      Pemeriksaan
·         Pemeriksaan Hitung Jumlah Leukosit
Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEgrYLrwv1csHvCDFCf-Rxb-ovskdH61eDsqAxA1lL8dNejonvniGifgx8LXzIQaKjwFd8rRrMw-X-FErbBd0rqPXdI7_NpLoT6l6sl02mYtC6AG3So6qKtXVZh6ZkNAvTv_Cvwu9V9buZ8/s200/Hemocytometer.JPG


Tujuan Umum   : Menghitung jumlah Leukosit dalam 1 mm³ darah.

Prinsip        : Darah diencerkan dalam pipet Leukosit, kemudian dimasukan ke dalam kamar  Hitung. Jumlah leukosit dihitung dalam volume tersebut; dengan menggunakan  Factor konversi jumlah leukosit per µl darah dapat diperhitungkan.   
  
Alat         :
Pipet Thoma Leukosit.
Kamar hitung Improved Neubauer.
Cawan petri berisi kapas basah.  
            Bahan    :
Larutan Turk.
 Cara kerja   :
1.   Isaplah darah (kapiler,EDTA,Oxalat) dengan pipet Leukosit sampai garis tanda 0,5 tepat.
2.    Hapuslah kelebihan darah yang melekat pada ujung pipet.
3.   Masukan ujung pipet kedalam lar. Turk sambil menahan darah pada garis tadi. Pipet dipegang dengan sudut 45° dan lar. Turk diisap perlahan sampai garis tanda 11. Jangan sampai ada gelembung udara.
4.   Angkat pipet dari cairan; tutup ujung pipet dengan ujung jari lalu lepaskan karet penghisap. Kocok pipet itu selama 3 menit.
5.   Buang cairan dari pipet 3-4 tetes dan segera sentuhkan ujung pipet dengan sudut 30° pada permukaan kamar hitung dengan menyinggung pinggir kaca penutup. Biarkan kamar hitung itu terisi cairan dengan daya kapilernya.
6.    Biarkan kamar hitung itu 2-3 menit pada cawan petri yang telah berisi kapas basah supaya leukosit mengendap.
7.   Hitung jumlah leukosit dengan menggunakan objectif kecil 10x/40x pada 4 bidang besar.
8.    Pengenceran yang terjadi ialah20x. jumlah sel yang sudah dihitung dalam 4 bidang besar itu dibagi 4 menunjukan jumlah sel leukosit dalam 0,1 µl. kalikan itu dengan 10 (tinggi) dan 20 (pengenceran) untuk mendapatkan jumlah leukosit dalam 1 µl darah.
Rumus : Σ leukosit = N x 50
            Description: https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhWxYrvWfToRgdN0jM7JSwY_Um1Igyu3SW0J7GSEOjzjx62z8iJwmhDsxRgvjL1JCBoE2EmAbSFEeo2UMB7-lzQmzKCN6BvWBAqOzYeoT53CCpF3PkDyrIXiBRYqH1vIhbv6SWYOInlaAoJ/s400/Picture3.jpg



·         Pemeriksaan Hitung Jenis Leukosit
Prinsip: terdapat perbedaan daya serap terhadap zat asam
Tujuan: menghitung jumlah tiap-tiap jenis leukosit dalam darah
Alat yang digunakan:
1.      Mikroskop
2.      Obyek glass
3.      Lancet steril
4.      Pencatat waktu
5.      Rak pengecatan
6.      Rak pengering
7.      Minyak imersi
8.      Kaca penggeser
9.      Pinsil kaca
Reagen:
Larutan Wright
Larutan buffer pH 6,4
Cara Pemeriksaan
1.       Buat hapusan darah tepi
2.       Cat hapusan dengan lar. Wright → 2 menit
3.       Tetesi dengan lar buffer sama banyak → selama 5 menit
4.       Siram dengan aquadest
5.       Keringkan dan baca dengan mikroskop
G.    KELAINAN-KELAINAN LEUKOSIT
1. PERGESERAN KE KIRI (Shift To The Left)
Peningkatan jumlah leukosit muda dalam darah tepi. Misalnya peningkatan jumlah netrofil batang > 10 % dalam darah tepi.

2. NETROFILIA
Peningkatan jumlah neutrofil dalam darah tepi lebih dari normal, ini bisa disebabkan  :
-    Infeksi akut contoh : radang paru, pneumonia, meningitis
-    Infeksi lokal yang disertai dengan produksi dan penimbunan nanah
-    Intoksikasi, missal pada zat-zat kimia, uremia.
- Selain itu ada juga Netrofilia Fisiologik yang disebabkan oleh olah raga yang berlebihan, stress, ini disebut juga Pseudonetrofilia.
3. EOSINOFILIA
Peningkatan jumlah eosinofil dalam darah tepi, ditemukan pada :
-    Penyakit alergi (Urticaria, Asthma bronchiale).
-    Infeksi parasit misal pada : Schistosomiasis, Trichinosis, Cacing tambang)
-    Sesudah penyinaran
-    Hodgkin’s disease, Poli arthritis nodosa,dll
-    Keganasan, penyakit kulit misal Eksim
4. BASOFILIA
Peningkatan jumlah basofil dalam darah, ditemukan pada :
-  Infeksi oleh virus (Smallpox, Chickenpox)
-  Kadang-kadang sesudah Spleenektomi, Anemia hemolitik kronis
5. MONOSITOSIS
Peningkatan jumlah monosit dalam darah, ditemukan pada :
-  Infeksi Basil (TBC, Endocarditis sub akut)
-  Infeksi Protozoa (Malaria, dysentri amoeba kronik)
-  Hodgkin’s disease, Artritis Rheumatoid
6. LIMPOSITOSIS
Peningkatan jumlah limposit dalam darah, ditemukan pada  :
-  Infeksi akut (Pertusis, hepatitis, Mononucleusis infeksiosa) dan Infeksi menahun
-  Pada infant (bayi dan anak-anak)
-  Radang kronis misal Kolitis Ulseratif
-  Kelainan metabolic (Hipertiroidisme)

7. NEUTROPENIA
Penurunan jumlah netrofil dalam darah tepi, penyebabnya :
-  Penyakit infeksi
-  Demam thypoid, Hepatitis, Influenza, campak, malaria, juga tiap jenis infeksi akut.
-  Bahan kimia dan fisika misal pada radiasi dan obat, Hiperspleenisme, penyakit hati.
8. LIMFOPENIA
Penurunan jumlah limposit dalam darah tepi, penyebab  :
-  Kematian kortikosteroid misalnya akibat terapi dengan obat Steroid.
-  Penyakit berat misal : Gagal jantung, gagal ginjal, TBC berat.
9. AGRANULOSITOSIS
Menghilangnya granulosit dalam darah tepi secara mendadak pada seseorang yang sebelumnya normal. Pada agranulositosis yang umum jumlah leukosit rendah dan limposit matang merupakan satu-satunya jenis leukosit yang ada dalam darah tepi.
Penyebabnya  : Penyakit autoimmune, juga obat contoh obat : Antalgin dan sulfonamide
10. REAKSI LEUKEMOID
Leukositosis reaktif  yang bukan proses keganasan (Benigna) dengan sel-sel leukosit belum matang dan matang yang memasuki sirkulasi dalam jumlah berlebihan.











KESIMPULAN


1.      Sel darah putih, leukosit (bahasa Inggris: white blood cell, WBC, leukocyte) adalah sel yang membentuk komponen darah. Sel darah putih tidak berwarna, memiliki inti, dapat bergerak secara amoebeid, dan dapat menembus dinding kapiler / diapedesis.
2.      Sel darah putih ini berfungsi untuk membantu tubuh melawan berbagai penyakit infeksi sebagai bagian dari sistem kekebalan tubuh.
3.      Leukosit : 4.000 – 11.000 (5.000 – 10.000) (/ul)
Diff count / Hitung Jenis Leukosit :
Basofil : 0 – 1 (%)
Eosinofil : 1 – 3 (%)
Batang : 2 – 6 (%)
Segmen : 50 – 70 (%)
Limfosit : 20 – 40 (%)
Monosit : 2 – 8 (%)














DAFTAR PUSTAKA


                                                     


                                                                        CV thya